
Menteri Perindustrian: BPIPI Dorong Mutu dan Daya Saing Industri Sepatu Nasional
Penulis: Kristiono
TVRINews, Sidoarjo
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat peran strategis Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Sidoarjo dalam peningkatan mutu, inovasi, dan daya saing industri alas kaki nasional. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan sektor industri persepatuan di pasar domestik maupun global.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pembangunan Gedung BPIPI di Kabupaten Sidoarjo merupakan langkah nyata pemerintah dalam memajukan industri dalam negeri.
“Pembangunan ini mengedepankan fungsi BPIPI sebagai balai yang berperan dalam peningkatan kompetensi, standardisasi, dan daya saing industri alas kaki Indonesia, serta merupakan salah satu contoh pelaksanaan kebijakan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) oleh Kementerian Perindustrian,” kata Agus saat meresmikan gedung baru BPIPI di Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Selasa, 4 November 2025.
Agus menjelaskan industri alas kaki Indonesia yang tergabung dalam sektor Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki didominasi oleh pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Potensi besar industri dalam negeri, menurutnya, harus dioptimalkan untuk memperkuat pasar lokal sekaligus memperluas penetrasi ekspor.
Ia menambahkan, kinerja ekspor alas kaki nasional menunjukkan tren positif. Pada periode Januari hingga Agustus 2025, nilai ekspor tercatat sebesar 5,16 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp86,2 triliun. Angka ini tumbuh 11,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 4,61 miliar dolar AS atau sekitar Rp69,49 triliun.
Agus berharap keberadaan BPIPI dapat mendorong pelaku industri persepatuan menghasilkan produk berkualitas, inovatif, dan berorientasi ekspor.
“Saya harap, BPIPI mampu menjadi salah satu pemain kunci dalam pemberdayaan IKM alas kaki nasional agar lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi baik di pasar dalam negeri maupun internasional,” ujarnya.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menambahkan hingga tahun 2025 BPIPI telah melakukan pendampingan kepada lebih dari 13.000 sumber daya manusia (SDM) di industri alas kaki. Sebanyak 3.608 di antaranya merupakan pengusaha IKM, sementara 9.396 lainnya merupakan tenaga kerja terampil yang tersebar di berbagai sentra industri di Indonesia.
“Program BPIPI juga secara konsisten terlaksana dengan kolaborasi berbagai pihak termasuk sentra industri, kampus, komunitas kreatif, pemerintah provinsi, serta pemerintah kabupaten dan kota,” pungkas Reni.
Editor: Redaktur TVRINews
