
ilustrasi/istock/anggi
Penulis: Heru Sukemi
TVRINews, Jakarta
Nilai tukar (kurs) rupiah Kamis (19/1) pagi ini turun 58 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp15.145 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.088 per dolar AS.
Dilansir dari laman kantor berita ANTARA, rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta tertekan seiring pasar menunggu keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga acuan.
"Dari domestik, pelaku pasar sedang menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini untuk melihat policy stance dan kebijakan suku bunga lanjutan oleh BI," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023.
Bank Indonesia diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen dalam pertemuan RDG BI pada hari ini.
Menaikkan suku bunga tersebut ditujukan untuk mengendalikan laju inflasi karena harga komoditas dalam negeri cukup melambung tinggi.
Rupiah terhadap dolar AS berpeluang bergerak ke kisaran Rp15.015 per dolar AS hingga Rp15.235 dolar AS pada perdagangan hari ini.
Selain itu, Renny menuturkan sentimen pasar juga dipengaruhi oleh pernyataan beberapa pejabat The Fed pada Rabu (18/1) yang menyatakan masih akan menaikkan tingkat suku bunga acuan Fed Funds Rate meskipun inflasi Amerika Serikat (AS) mulai melandai.
The Fed melihat inflasi masih berada di atas target jangka panjang The Fed sebesar 2 persen.
Presiden Fed St Louis James Bullard dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester sebelumnya menekankan perlunya menaikkan suku bunga di atas 5,0 persen untuk menurunkan inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia pada Desember 2022 mencapai 0,66 persen dibanding November (month-to-month), disumbang oleh kenaikan harga beras dan air minum PAM sebesar 0,07 persen. Sementara, inflasi sepanjang 2022 mencapai 5,51 persen.
Editor: Redaktur TVRINews