
Kenaikan Harga Minyak Cengkeh di Perbukitan Menoreh: Peluang bagi Petani
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jawa Tengah
Masa panen cengkeh telah tiba, dan para petani di wilayah kering Perbukitan Menoreh, khususnya di Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, kini bersemangat meraup berkah dari harga jual yang tinggi.
Selain biji cengkeh yang dapat dijual, tanaman ini juga memiliki potensi besar sebagai sumber minyak atsiri, yang saat ini harganya mencapai ratusan ribu rupiah per liter.
Cengkeh, yang memiliki nama ilmiah Syzygium aromaticum, telah lama dikenal sebagai salah satu komoditas emas hijau Indonesia. Tanaman ini tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat.
Setiap bagian dari tanaman cengkeh, mulai dari batang, ranting, hingga daun, memiliki nilai guna yang tinggi. Misalnya, daun cengkeh dapat diolah menjadi bahan baku minyak cengkeh, sementara ranting dan batangnya bisa digunakan untuk berbagai keperluan industri.
Hasil penyulingan minyak cengkeh dari Perbukitan Menoreh, khususnya Desa Giritengah, terkenal berkualitas tinggi. Proses penyulingan dilakukan secara tradisional, dengan menggunakan tungku besar yang membakar bahan baku selama lebih dari dua belas jam.
“Minyak cengkeh dari wilayah kami sangat terkenal karena kombinasi antara kualitas tanah dan kondisi cuaca, terutama selama musim kemarau,” ungkap seorang petani setempat.
Proses tradisional ini dianggap mampu menghasilkan minyak dengan cita rasa dan aroma yang lebih kuat dibandingkan dengan metode modern.
Saat ini, harga cengkeh basah di wilayah Borobudur mencapai dua puluh lima ribu rupiah per kilogram, sementara cengkeh kering dihargai seratus ribu rupiah per kilogram.
Kenaikan harga ini memberikan harapan bagi para petani, yang telah bekerja keras merawat tanaman mereka. Mereka berharap, dengan harga yang tinggi ini, mereka bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat di sekitar.
Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Para petani juga menghadapi risiko perubahan iklim yang dapat memengaruhi hasil panen mereka di masa depan.
Oleh karena itu, mereka berusaha menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan tanaman cengkeh di wilayah tersebut.
Editor: Redaktur TVRINews