
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bersama asosiasi-asosiasi dunia usaha di Jakarta Pusat, Senin, 22 Juli 2024 (TVRINews/Ridho Dwi Putranto)
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyampaikan Dokumen Peta Putih atau whitepaper kebijakan ekonomi. Dokumen ini diharapkan dapat memperkuat dalam mendukung keberhasilan program pembangunan nasional untuk periode 2025 hingga 2029.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengungkapkan Kadin Indonesia sedang melakukan penyusunan dokumen whitepaper yang memuat berbagai usulan dan masukan dari pelaku usaha, investor, serta kalangan akademisi, terkait isu-isu ekonomi strategis yang berhubungan dengan pembangunan ekonomi nasional dalam lima tahun ke depan.
“Dalam penyusunan whitepaper ini, Kadin menekankan pentingnya prinsip Gotong Royong dan Bhinneka Tunggal Ika. Kami mengajak anggota luar biasa Kadin Indonesia untuk berpartisipasi dalam penyusunan whitepaper dengan memberikan masukan sektoral dalam Focus Group Discussion serta menyampaikan hasil kajian, laporan, dan survei,” ujar Arsjad.
Baca Juga: Kemendikbudristek Luncurkan Dua Buku Untuk Transformasi Pendidikan Tinggi
Untuk diketahui, Kadin Indonesia hari ini, Senin 22 Juli 2024, menggelar rapat koordinasi untuk menyusun dokumen whitepaper yang memuat usulan dari sektor usaha untuk program pembangunan ekonomi periode 2024-2029. Pertemuan ini dihadiri ratusan asosiasi industri yang merupakan anggota luar biasa Kadin Indonesia.
Arsjad mengatakan. kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi dunia usaha dalam mendukung kemajuan ekonomi nasional. Selain itu, Kadin Indonesia sebagai organisasi induk yang menghimpun dunia usaha sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah,
Kadin Indonesia, kata Arsjad, berkomitmen untuk berkolaborasi dalam menyukseskan program pembangunan ekonomi tahun 2025 hingga 2029, guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Setidaknya ada tiga isu yang menjadi fokus, yaitu optimalisasi sektor-sektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan, penguatan kapasitas UMKM nasional, dan peningkatan kesejahteraan kelas menengah. Kemampuan dalam mengatasi ketiga isu ini juga akan menentukan kesuksesan dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Lebih lanjut, dalam rapat koordinasi tersebut, Arsjad juga menyampaikan bahwa terdapat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai Pilot Project Sinergi Asosiasi antara Asosiasi Mall dan 8 Asosiasi Pendukung Mall.
“Pertemuan hari ini juga merupakan tindak lanjut dari Forum ALB yang diselenggarakan ketika rapat pimpinan nasional (Rapimnas). Alhamdulillah, saat ini, semakin banyak asosiasi yang bergabung dengan Kadin Indonesia," kata dia.
"Setidaknya saat ini ada 221 asosiasi atau naik 78 persen, dibandingkan hanya 124 asosiasi ketika pertama kali saya menjabat pada tahun 2021. Ini artinya ada dukungan dan kepercayaan lebih yang diberikan kepada Kadin Indonesia,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Erik Hidayat, mengapresiasi Kadin Indonesia dalam melibatkan berbagai asosiasi untuk penyusunan whitepaper, yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam merancang program kerja.
Baca Juga: Wakil Bupati Kendal Tekankan Pentingnya MPLS untuk Murid Baru
Erik juga mengatakan, hal ini sejalan dengan mandat Kadin Indonesia sebagai wadah bagi dunia usaha dan mitra strategis bagi pemerintah dalam upaya membangun ekonomi.
“Kami harap setelah whitepaper ini diserahkan kepada pemerintah, ada keberpihakan pemerintah terhadap pengusaha-pengusaha lokal. Kami juga meminta bantuan Kadin Indonesia, agar suara-suara pengusaha lokal tetap didengar,” kata Erik.
Adapun sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1987 dan diperkuat oleh Keppres No. 18 Tahun 2022, Kadin Indonesia diamanahkan untuk menjadi rumah bagi seluruh asosiasi, himpunan, ikatan, dan gabungan yang mewakili dunia usaha nasional.
Editor: Redaktur TVRINews